Selasa, 30 Oktober 2012

Pengertian Pariwisata


- Menurut A.J. Burkart dan S. Medik (1987)
Pariwisata adalah perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka waktu pendek ke tujuan- tujuan diluar tempat dimana mereka biasanya hlidup dan bekerja dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat-tempat tujuan itu.
Saya setuju dengan pendapat ini, namun ada beberapa di tambah yakni menyangkut waktu yang dibutuhkan dan tujuan pariwisata itu sandiri berdasarkan IUTO waktu yang ditetapkan untuk kegiatan yang bisa disebut pariwisata setidaknya adalah 24 jam, dan tujuannya adalah untuk mengisi waktu senggang, bisnis, keluarga, perutusan, dan pertemuan-pertemuan.
- Menurut Hunziger dan krapf dari swiss dalam Grundriss Der Allgemeinen Femderverkehrslehre, menyatakan pariwisata adalah keserluruhan jaringan dan gejala-gejala yang berkaitan dengan tinggalnya orang asing disuatu tempat dengan syarat orang tersebut tidak melakukan suatu pekerjaan yang penting (Major Activity) yang memberi keuntungan yang bersifat permanent maupun sementara.
Saya setuju dengan pendapat ini, karena pada dasarnya pariwisata itu motif kegiatannya adalah untuk mengisi waktu luang, untuk bersenang-senang, bersantai, studi, kegiatan Agama, dan mungkin untuk kegiatan olahraga. Selain itu semua kegiatan tersebut dapat memberi keuntungan bagi pelakunya baik secara fisik maupun psikis baik sementara maupun dalam jangka waktu lama. 

Beberapa tempat Wisata Menarik Di Bali, Diantaranya:


Goa Gajah


Bila mendengar kata Goa Gajah, orang-orang akan membayangkan bertemu dengan segerombolan gajah di suatu goa. Tapi pada objek wisata Goa Gajah, pengunjung tidak akan bertemu dengan segerombolan gajah, namun akan menemukan peninggalan sejarah yang dibangun pada abad ke-11. Peninggalan sejarah yang dibangun pada masa dinasti Udayana Warmadewa ini, sempat tertutup tanah selama berabad-abad lamanya sebelum ditemukan sekitar tahun 1923.
Kata gajah yang digunakan sebagai nama goa sebenarnya berasal dari terjemahan kata kunjara. Kunjara adalah nama sebuah gunung di India selatan yang dimanfaatkan sebagai tempat meditasi bagi para yogi. Para yogi mempergunakan nama kunjara yang berarti gajah untuk menamai goa yang dibangun, dengan tujuan yang sama pada jaman itu.
Goa yang berbentuk huruf T ini menyimpan peninggalan arkeologi berupa Tri Lingga yang dipercaya sebagai lambang kesuburan dan patung Ganesha sebagai symbol ilmu pengetahuan. 





















Goa Gajah
Dari pintu masuk, pengunjung akan menapaki jalan turun yang berundak-undak menuju lokasi wisata. Dari ketinggian sudah tampak keindahan sebagian dari kompleks wisata ini. Setelah mendekat di depan goa, pengunjung bisa menikmati keindahan pahatan mulut goa dengan gaya khas Bali yang melambangkan hutan lebat dan makhluk hidup penghuninya.Tempat pemandian kuno dengan tujuh patung bidadari yang ada di depan goa, merupakan sumber air yang tiada hentinya mengalir sepanjang masa. Ketujuh pancuran ini sebagai perlambang tujuh sungai penting yang sangat dihormati di India.Tidak jauh dari tempat pemandian terlihat deretan susunan batu padas yang merupakan serpihan atau puing-puing bangunan kuno yang belum teridentifikasi asal-usulnya serta bentuk bangunan aslinya.
















Goa Gajah
Kompleks goa dan tempat pemandian berada di sebelah barat sungai Petanu. Sedangkan pada bagian sebelah timur dapat ditemukan goa alami dan jenis patung-patung Budha serta pahatan-pahatan batu tebing yang sebagian besar telah jatuh di pinggiran sungai akibat gempa bumi.
Untuk mencapai kompleks wisata sebelah timur, pengunjung disajikan pemandangan persawahan dengan suasana yang sangat asli. Menelusuri lembah sungai Petanu diiringi gemericik air dan merdunya kicau burung, serasa berada di sebuah pedesaan pada masa lampau.
Pesona wisata yang menawarkan nuansa keindahan alam, sejarah dan budaya ini berada di desa Bedulu, kecamatan Blahbatuh, kabupaten Gianyar, tidak jauh dari objek wisata Tampak Siring, sekitar 22 kiometer dari kota Denpasar.

Minggu, 28 Oktober 2012

GWK (GARUDA WISNU KENCANA)














Patung Garuda Wisnu Kencana berlokasi di Bukit Unggasan - Jimbaran, Bali. Patung ini merupakan karya pematung terkenal Bali, I Nyoman Nuarta. Monumen ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan Indonesia.

Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa Pemelihara (Sthiti), mengendarai burung Garuda. Tokoh Garuda dapat dilihat di kisah Garuda & Kerajaannya yang berkisah mengenai rasa bakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan yang akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.

Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter. Jika pembangunannya selesai, patung ini akan menjadi patung terbesar di dunia dan mengalahkan Patung Liberty.


















GWK (GARUDA WISNU KENCANA)

Terletak diatas dataraan tinggi batu kapur padas dan menatap kawasan wisata dipesisir selatan Bali, Garuda Wisnu Kencana Cultural Park adalah jendela seni dan budaya Pulau Dewata yang memiliki latar belakang alami serta panorama yang sangat mengagumkan. Dengan jarak tempuh 15 menit dari Pelabuhan Udara dan kurang dari satu jam dari lokasi perhotelan utama, GWK menjadi salah satu tujuan utama untuk berbagai pertunjukan kesenian, pameran dan konferensi ataupun kunjungan santai bahkan kunjungan spiritual

Kawasan seluas 250 hektar ini merangkum berbagai kegiatan seni budaya, tempat pertunjukan serta berbagai layanan tata boga. Sebagaimana istana-istana Bali pada jaman dahulu, pengunjung GW K akan menyaksikan kemegahan monumental dan kekhusukan spiritual yang mana kesemuanya disempurnakan dengan sentuhan modern dengan fasilitas dan pelayanan yang tepat guna. Kendatipun anda datang sebagai bagian dari ribuan pengunjung sebuah event kebudayaan ataupun seorang diri untuk menikmati sekedar hidangan ringan dan minuman sembari menyaksikan matahari terbenam, anda akan merasakan keindahan alam dan budaya Bali serta keramah-tamahan penduduknya.

TEMPAT UNTUK BERBAGAI KESEMPATAN
Dengan curah hujan yang relatif rendah namun terbuka untuk dapat menikmati hembusan angin tropis, Fasilitas yang dimiliki GWK menjadi sangat ideal. Amphitheatre dengan kapasitas 800 tempat duduk dan tatanan acoustic kelas satu, merupakan tempat yang tak tertandingi untuk pagelaran seni budaya. Lotus Pond yang dikelilingi pilar-pilar batu cadas serta latar belakang patung kepala Burung Garuda menjadikan areal berkapasitas 7500 orang ini sangat dramatis untuk berbagai perhelatan akbar. Sebagaimana arena upacara desa-desa di Bali, Street Theatre merupakan tempat yang sangat tepat untuk berbagai prosesi, fashion show dan berbagai pertunjukan bergerak. Tempat untuk beramah-tamah yang ideal adalah Plaza Kura-kura, yang memiliki kapasitas sampai 200 orang. Sebagai tambahan, yang terbuka untuk umum, Exhibition Gallery yang memiliki luas 200m2 terdapat 10m2 halaman terbuka di dalamnya.